Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman melaksanakan kegiatan Diskusi Ilmiah secara daring dengan tema “Peluang Pengembangan Industri Perikanan Tangkap Untuk Kesejahteraan Nelayan Kecil di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 dan 716”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 10 September 2022 mulai pukul 13.00 – 16.00 WITA.

Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman, Dr. Ir. Komsanah Sukarti, MP dengan menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Dr. Ir. Bambang Indratno Gunawan, S.Pi, M.Si, IPU dan Hamzah Kharisma, S.St.Pi, M.H. Adapun narasumber pertama adalah dosen Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman, sedangkan narasumber kedua merupakan Koordinator Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kota Balikpapan.

Pada diskusi ilmiah ini, sesi pemaparan materi dan diskusi dipandu oleh Muhammad Syafril, S,Pi, M.Si sebagai moderator. Pemaparan materi oleh kedua narasumber banyak mengulas tentang potensi dan hambatan perikanan tangkap yang dimiliki daerah, rumusan strategi pengelolaan dengan pendekatan ekonomi biru, serta rekomendasi dalam pengembangan industri perikanan tangkap khususnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 dan 716.

Kegiatan diskusi ilmiah secara daring ini diikuti oleh kurang lebih 200 peserta yang berasal dari berbagai instansi, seperti perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, dan sebagainya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan industri perikanan tangkap dan diseminasi pengetahuan informasi serta pengetahuan terkini bagi para pemangku kepentingan, peneliti, mahasiswa, praktisi, dan masyarakat umum.

Selanjutnya, kegiatan ini diakhiri dengan penyampaian kesimpulan oleh moderator yang diikuti oleh penutupan dan ucapan terima kasih yang disampaikan oleh Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Dr. Juliani, S,Pi, M,Si. Berikut ini beberapa poin simpulan kegiatan diskusi ilmiah, antara lain:

1. Propinsi Kalimantan Timur berada dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2 yang didalamnya terdapat WPP 713 dan 716, maka berpotensi menjadi pemain utama dalam perdagangan komoditas perikanan global. Hal ini dapat dicapai bila pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan dilakukan dengan cara yang berkelanjutan, menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologis berbasis kewilayahan zona kawasan industri dengan menekankan pada keterlibatan nelayan-nelayan kecil sebagai pilar utama ekonomi kelautannya.
2. Sinergi aneka pemangku kepentingan (pemerintah pusat dan daerah, pelaku bisnis perikanan, akademisi, lembaga keuangan dan masyarakat sipil) agar dapat mendorong pengembangan industri perikanan tangkap untuk kesejahteraan nelayan kecil sesuai kebijakan yang bercirikan karakteristik masing masing WPP. Dengan demikian, pembentukan pembentukan platform multipihak menjadi penting baik di tingkat daerah dan nasional untuk mendukung penerapan WPP tersebut.
3. Pengaturan berbagai kegiatan ekonomi dan non-ekonomi menjadi penting di WPP 713 dan 716 yang ditujukan kepada aliansi startegis untuk menghasilkan dampak kolektif dari pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan berkelanjutan, khususnya dampak positif terhadap nelayan kecil.
4. Pengaturan di wilayah WPP 713 dan 716 yang terdiri dari proses perencanaan pembangunan perikanan dan kelautan, implementasi kebijakan, monitoring dan evaluasi kebijakan berdasarkan karakteristik masing-masing WPP. Hal ini penting mengingat bahwa WPP adalah sebuah ekosistem yang kompleks dengan variasi hirarki baik secara ekologis, perencanaan spasial, maupun secara administrasi pemerintahan.

Kegiatan diskusi ilmiah ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan. Pada tahun ini sekaligus bertepatan dengan perayaan Dies Natalis Universitas Mulawarman yang ke 60 tahun.

Sumber : (hms_sep)