-Samarinda, Indonesia-
Kehidupan masyarakat pesisir berdinamika dengan pertumbuhan pembangunan dan preferensi masyarakat di darat. Ekowisata menjadi salah satu kata-kata yang seksi di hari-hari ini. Geliat netizen untuk mendapatkan tempat yang instagramble ditambah dengan meningkatnya kesadaran untuk hidup lebih hijau dan dekat dengan alam menjadikan wisata pantai sebagai primadona baru di Kalimantan Timur. Ini adalah peluang bagi masyarakat pesisir yang secara tradisional bermata pencaharian sebagai nelayan. Transisi profesi nelayan ke wirausahawan ekowisata tentu membutuhkan pengetahuan baru, termasuk pengetahuan mengenai sumber-sumber permodalan dan manajemen pembiayaan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Laboratorium Agribisnis Perikanan mengadakan webinar “Menggagas model pembiayaan berkelanjutan untuk pengelolaan ekowisata di pusat informasi mangrove Kampung Tanjung Batu, Berau” dengan narasumber Dra. Sri Wahyuni, M.P.P. (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur) dan Ade Rachmi Yuliantri, S.Si (Yayasan Konservasi Alam Nusantara), Yoyon Supandi, S.Pd.I, dan Erwan Sulistianto, S.Pi., M.Si pada 12 Juni 2021 dan dimoderatori oleh Muhammad Syafril, S.Pi, M.Si.
Sumber : (hms_sep)